Senin, 18 Juli 2011

PMB IT Telkom

Kampus hari ini begitu ramai, berdesakan, dan terasa semakin panas. Banyak para remaja dan orang tua hilir mudik di area LC IT Telkom. Yap, karena hari ini adalah hari pertama PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) IT Telkom, kampus putih biru, kampus kami tercinta. Pada acara ini mahasiswa baru (2011) diwajibkan untuk mendaftar ulang sebagai mahasiswa IT Telkom. Selain itu, hari ini himpunan/ormawa yang ada di IT Telkom menggelar stand bazaar di sepanjang jalan depan LC. Jualan yang ditawarkan bermacam-macam. Ada penjual perlengkapan kuliah, makanan/minuman, atau sekedar penampilan band.
Sembilan! Ya, stand kami adalah stand nomor 9, yaitu stand IMA Student Chapter IT Telkom. Kami menjual perlengkapan kuliah, mulai dari seragam putih, celana/rok, dasi, ikat pinggang, training, sepatu pantofel, dan sepatu olahraga. Selain itu, kami juga menyediakan jasa pemesanan laptop Acer. Dan yang tidak boleh lupa, kami bercerita tentang apa itu IMA :D
Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil hari ini, terutama cara-cara penjualan. Bagaimana cara menangkap pembeli, mengatasi pembeli yang suka menawar, dan menghadapi pembeli yang aneh. Duuh kok kayaknya tulisan ini jadi serius banget ya. Oke kalo gitu saya saya pengen nulis kejadian/percakapan aneh/kocak yang saya alami hari ini selama berjualan perlengkapan kuliah.

Saya : Mas, mampir ke stand IMA, kami menyediakan perlengkapan kuliah bla3~
Si Mas : Maaf, saya dari UKM Jawa lagi jualan juga.
Saya : #loncat #malu #kabooorr

Saya : Haloo ibu, udah beli perlengkapan kuliah buat anaknya?
Si Ibu : Oh belum.
Saya : Ayo bu mampir ke stand IMA ya kami menyediakan perlengkapan kuliah
Si Ibu : *Lagi liat-liat celana kuliah* Ini celananya bawahnya gede ya? Waah anak saya sukanya celananya yang bawahnya kecil *skinny/pensil maksudnya*. Nggak jadi beli deh.
Saya : *Gaul banget PDKT mau pake celana skinny* Maaf bu, kalo PDKT ada aturan berpakaiannya, celananya nggak boleh kecil.
Ibu : Tapi anak saya nggak suka.
Saya : *Beuh, ngeyel dah si ibu, yaudah dadah babay Bu*

Saya : De, kita jualan seragam kuliah, trus kalo mau pemesanan laptop Acer juga bisa lewat kami lho.
Si Miba : Beli seragam hadiah laptop ya kak?
Saya : *Ade lucu banget, see you*

Saya : Ibu, kami menyediakan perlengakapan kuliah bla3~
Si Ibu : De, kuliah disini harus pake seragam ya?
Saya : Iya bu, senin-kamis putih biru, kalo jumat-sabtu pake batik bebas.
Si Anak : *hanya diam*
Si Ibu : Waah kok gitu ya, masa kuliah pake seragam. Kasian kan dari SD pake seragam terus. Masa kuliah nggak boleh pake celana jeans, baju bebas.
Saya : *kok jadi marah ke saya bu -__-‘* Hehe iya bu, kebetulan kita kan dulu ikatan dinas, jadi pake seragam. Walaupun sekarang udah nggak ikatan dinas, tapi tiap tahunnya orang tua mahasiswa lebih milih pake seragam aja, jadi akhirnya sampe sekarang seragam terus.
Si Anak : *lagi-lagi hanya diam*
Si Ibu : Iya sih, tapi kan tetep aja masa kuliah pake seragam.
Saya : *bahh jangan protes ke saya Bu. Ibu gaul banget deh nggak mau pake seragam, anaknya aja diem tuh Bu* Hehehe mau gimana lagi Bu, awalnya saya juga tersiksa :p lama-lama kebiasaan. Mampir stand IMA yuk Bu! :D
Si Ibu : Yaudah, saya beli.
Saya : #yeaaaahhh! #merasamenang

Dan satu kejadian yang menurut saya menyakitkan di sore hari...
Saya : Permisi Pak, mari mampir ke stand IMA..*omongan saya diputus*
Si Bapak : Maaf, saya datang kesini bukan untuk daftar ulang tapi untuk mengundurkan diri.
Saya : #jleb!
Mungkin anaknya diterima di universitas negeri jadi hari ini mereka mengundurkan diri untuk mengambil lagi sejumlah uang yang telah dibayarkannya. Bye byee.

          Yap begitulah sedikit cerita hari ini. Masih banyak hal berharga lain yang dapat diambil dari pengalaman sendiri maupun teman-teman yang lain pada hari ini. Alhamdulillah hari ini memuaskan. Semoga hari esok lebih baik lagi. Tetap semangat! Long live IMA :D

Rabu, 06 Juli 2011

Bahaya Lirik Lagu

Wooow, tulisannya panjaang, siapa yang mau batal baca? Waaahh jangan dong, insya Allah tulisan ini bermanfaat. Kalo nggak kerasa manfaatnya, boleh jitak penulisnya! Hahaha :D
Oke, kali ini saya bakal ngebahas tentang musik. Lebih tepatnya lagu. Lagu? Ya, lagu. Mungkin setiap hari kita tidak pernah luput dari kegiatan mendengarkan lagu. Bahkan bagi sebagian orang, mendengarkan lagu adalah kegiatan rutin yang tak pernah dilewatkan setiap harinya. Kini mendengarkan lagu bisa dilakukan dimanapun dan pada saat apapun. Kemajuan teknologi sangat memudahkan kita untuk mendengarkan lagu. Lalu, apa masalahnya? Yap, saya bukan mau bicara teknologi. Saya ingin membahas tentang efek lagu pada diri manusia. Wow! Emang ngefek ya? Jelas dooong. Coba-coba, adakah yang abis putus cinta? Atau lagi galau? Atau merasa hidup ini tidak adil? Inilah...inilaaaahhh (apaan -,-) yap, beberapa kondisi dapat dengan mudah terpengaruh oleh LIRIK LAGU. Ada suatu kondisi tertentu pada otak manusia yang membuat dirinya mudah terbius oleh lirik lagu. Pada kondisi inilah yang harus kita waspadai. Pernah nggak sih kita ngerasa “Waahh lagu ini gw banget lah!” hayooo ngacung yang pernaah :p Hmm saya rasa, kebanyakan orang pernah merasakan hal seperti ini. Pernah terpikirkan nggak bahwa anggapan seperti itu adalah bahaya yang akan membuat kita semakin jatuh, semakin terperangkap, dan semakin tertarik oleh arus lagu tersebut. Lo ngomong apa sih, Has? -__-‘
Oke-oke, maksud saya, sebuah lagu itu kan mempunyai beberapa kalimat. Misalkan ada 10 kalimat dalam sebuah lagu. Saat kita bilang “Waahh lagu ini gw banget lah!” apakah iya 10 kalimat itu “Gw banget”? Saya yakin bahwa hanya beberapa kalimat saja yang “Gw banget”. Mungkin ada sekitar 7 dari 10 kalimat yang “Gw banget”. Nah apa bahayanya? Bahayanya ada di 3 kalimat itu! Tiga kalimat itu yang akan membawa kita terseret dalam kondisi yang semakin dalam. Biasanya 3 kalimat ini adalah kalimat hiperbola yang sebenarnya tidak terjadi pada diri kita dan sebelumnya tidak terpikirkan oleh diri kita. Namun sayangnya, kita telah terhipnotis oleh 7 kalimat tadi, sehingga 3 kalimat sisanya ikut terserap dalam diri kita. Tanpa kita sadari kita telah tersugesti  untuk merasakan juga 3 kalimat itu, dan seperti yang kita tau bahwa pengaruh sugesti sangatlah besar. Mari kita ambil contoh beberapa lagu.

Akhir Cerita Cinta – Glenn Fredly
Sandiwarakah selama ini
Setelah sekian lama kita tlah bersama
Inikah akhir cerita cinta
Yang selalu aku banggakan di depan mereka
Entah dimana kusembunyikan rasa malu
Chorus:
Kini harus aku lewati
Sepi hariku tanpa dirimu lagi
Biarkan kini ku berdiri
Melawan waktu tuk melupakanmu
Walau pedih hati namun aku bertahan

Buat yang lagi happy mungkin lagu itu nggak ada efeknya, tapi buat yang abis diputusin? Wow! Dahsyat! Lagu itu jelas akan ngebuat seseorang tersebut semakin berlarut-larut dalam kesedihannya. Dia akan merasa bahwa hari-harinya sungguh sepi karena kini tiada pacar. Padahal kalo dipikir lebih jernih, di rumah kita masih punya keluarga. Di kampus/sekolah kita masih punya banyak temen. Wajar kok sedih karena abis putus, tapi dengan sugesti dari lirik lagu ini, rasa sedihnya pasti bakal lebih lama. Terlebih jika lagu ini didengarkan malam hari, pasti imajinasinya semakin terbang jauh dan kesedihannya pun semakin mendalam.

Kisah Cintaku - Peterpan
Di malam yang sesunyi ini
Aku sendiri tiada yang menemani
Akhirnya kini ku sadari dia telah pergi
Tinggalkan diriku
Adakah semua kan terulang
Kisah cintaku yang seperti dulu
Hanya dirimu yang kucinta dan kukenang
Di dalam hatiku takkan pernah hilang
Bayangan dirimu untuk selamanya
Reff:
Mengapa terjadi kepada dirimu
Aku tak percaya kau telah tiada
Haruskah ku pergi tinggalkan dunia
Agar aku dapat berjumpa denganmu

            Lagu ini bahaya buat orang yang lagi galau stadium akhir karena ditinggal pacarnya (meninggal). Mungkin bagi orang yang putus biasa (bukan karena pasangannya meninggal) nggak akan terusik oleh lagu ini, tapi buat yang lagi sedih banget karena pacarnya meninggal? Apa nggak serem tuh “Aku sendiri tiada yang menemani. Haruskah ku pergi tinggalkan dunia agar aku dapat berjumpa denganmu”? Orang kayak gini udah bukan galau lagi namanya, tapi depresi. Depresi dan bunuh diri adalah sesuatu yang saling berkaitan. Hiii serem.
            Hmm sebenernya masih banyak lagu-lagu lain yang nggak kalah dahsyat efeknya. Saya juga sering menemukan lagu-lagu yang lebih galau dan efeknya lebih membahayakan. Tapi berhubung penulisnya (uhuuukk, baca: saya) lagi nggak galau, jadi nggak inget deh sama lagu-lagu galau :D
            Jadi, memang benar adanya lirik lagu mempunyai efek yang sangat besar. Tetapi bukan berarti saya menyatakan bahwa mendengarkan lagu adalah kegiatan negatif! Tidak! Sama sekali tidak! Saya juga tidak menyalahkan si penyanyi/penulis lagu. Karena memang terkadang lirik lagu dibuat hiperbola supaya lebih menarik perhatian, atau mungkin hanya sekedar mendapat irama lagu yang pas. Saya juga setiap hari mendengarkan lagu dan memang terasa banyak manfaatnya. Hanya saja, jangan terlalu meresapi lirik lagu tersebut, dan segeralah membentengi diri jika kita sudah mulai merasa “Waahh lagu ini gw banget lah!”. Kekuatan sugesti sangat kuat, sangat besar! Bahkan terkadang mengalahkan akal sehat kita. Sedikit melenceng dari lirik lagu, masih ada yang ingat film Mirror yang dibintangi Nirina Zubir? Yap, film itu menunjukkan bahwa betapa besarnya kekuatan sugesti. Nirina Zubir yang memerankan tokoh Kikan mempunyai kekuatan paranormal yang dapat melihat kematian sesorang. Jika bayangan seseorang tidak tampak pada sebuah cermin, itu artinya orang tersebut tidak lama lagi akan meninggal. Sampai pada akhirnya ia pun tidak dapat melihat bayangan dirinya didalam cermin, ia merasa sangat takut dan gelisah. Lalu ia melakukan hal-hal gila seperti melintasi jalan tanpa hati-hati dan menyetir mobil sambil membaca majalah. Sungguh hal yang sangat bodoh menyetir majalah sambil membaca mobil. Eh salah, menyetir mobil sambil membaca majalah. Ia tersugesti bahwa dalam waktu dekat ia akan meninggal sehingga melakukan hal demikian. Padahal justru karena tindakan bodohnya lah yang membuat dirinya  celaka (meninggal). Itulah salah satu contoh bahaya sugesti negatif.
            Kembali ke lirik lagu, pada intinya mendengarkan lagu adalah kegiatan yang selalu dilakukan orang-orang dan mempunyai banyak manfaat. Jangan menjadi parno setelah membaca tulisan ini ya, hehe :D Baik yang lagi bahagia ataupun sedih, jangan terlalu meresapi dan menyugesti diri kita dengan lirik-lirik lagu. Saat mendengarkan lagu, menonton film, membaca puisi, atau apapun, ambil sisi positifnya dan buang sisi negatifnya. Jika ingin menyugesti diri sendiri, sugestilah dengan hal-hal yang positif. Mari hidup sehat dengan hati sehat! Take care :)


Salam hangat,
Hasna Fatharani.

Selasa, 05 Juli 2011

Kau Angin

Karya: Sitok Srengenge

Semula aku sangka kau gelombang
tapi setiap kali aku renangi
Engkau menggasing bagai angin
Peluh membuncah dan ruh dan tubuh gelisah
adalah ibadah bagi Cinta tak berjamah
Di situ, kunikmatkan teduhmu
sesekali sebelum kau berhembus pergi

Aku buru suara seruling di jauhan
yang kutemukan dedahan bergesekan
Aku termangu tertipu gerakmu
sehening batu di kedalaman rinduku

Kini aku tahu, tak perlu memburumu
Engkau hidup di dalam dan di luar diriku
Tak berjarak namun teramat jauh
teramat dekat namun tak tersentuh

Jika benar engkaulah angin itu
semauku akan kuhirup kamu
Dalam jantung yang berdegup
engkau gairah baru bagi hidup
Mengalirlah darah, mengalir
dalam urat nadi Cintaku
karenamu, Kekasihku!