Senin, 18 Juli 2011

PMB IT Telkom

Kampus hari ini begitu ramai, berdesakan, dan terasa semakin panas. Banyak para remaja dan orang tua hilir mudik di area LC IT Telkom. Yap, karena hari ini adalah hari pertama PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) IT Telkom, kampus putih biru, kampus kami tercinta. Pada acara ini mahasiswa baru (2011) diwajibkan untuk mendaftar ulang sebagai mahasiswa IT Telkom. Selain itu, hari ini himpunan/ormawa yang ada di IT Telkom menggelar stand bazaar di sepanjang jalan depan LC. Jualan yang ditawarkan bermacam-macam. Ada penjual perlengkapan kuliah, makanan/minuman, atau sekedar penampilan band.
Sembilan! Ya, stand kami adalah stand nomor 9, yaitu stand IMA Student Chapter IT Telkom. Kami menjual perlengkapan kuliah, mulai dari seragam putih, celana/rok, dasi, ikat pinggang, training, sepatu pantofel, dan sepatu olahraga. Selain itu, kami juga menyediakan jasa pemesanan laptop Acer. Dan yang tidak boleh lupa, kami bercerita tentang apa itu IMA :D
Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil hari ini, terutama cara-cara penjualan. Bagaimana cara menangkap pembeli, mengatasi pembeli yang suka menawar, dan menghadapi pembeli yang aneh. Duuh kok kayaknya tulisan ini jadi serius banget ya. Oke kalo gitu saya saya pengen nulis kejadian/percakapan aneh/kocak yang saya alami hari ini selama berjualan perlengkapan kuliah.

Saya : Mas, mampir ke stand IMA, kami menyediakan perlengkapan kuliah bla3~
Si Mas : Maaf, saya dari UKM Jawa lagi jualan juga.
Saya : #loncat #malu #kabooorr

Saya : Haloo ibu, udah beli perlengkapan kuliah buat anaknya?
Si Ibu : Oh belum.
Saya : Ayo bu mampir ke stand IMA ya kami menyediakan perlengkapan kuliah
Si Ibu : *Lagi liat-liat celana kuliah* Ini celananya bawahnya gede ya? Waah anak saya sukanya celananya yang bawahnya kecil *skinny/pensil maksudnya*. Nggak jadi beli deh.
Saya : *Gaul banget PDKT mau pake celana skinny* Maaf bu, kalo PDKT ada aturan berpakaiannya, celananya nggak boleh kecil.
Ibu : Tapi anak saya nggak suka.
Saya : *Beuh, ngeyel dah si ibu, yaudah dadah babay Bu*

Saya : De, kita jualan seragam kuliah, trus kalo mau pemesanan laptop Acer juga bisa lewat kami lho.
Si Miba : Beli seragam hadiah laptop ya kak?
Saya : *Ade lucu banget, see you*

Saya : Ibu, kami menyediakan perlengakapan kuliah bla3~
Si Ibu : De, kuliah disini harus pake seragam ya?
Saya : Iya bu, senin-kamis putih biru, kalo jumat-sabtu pake batik bebas.
Si Anak : *hanya diam*
Si Ibu : Waah kok gitu ya, masa kuliah pake seragam. Kasian kan dari SD pake seragam terus. Masa kuliah nggak boleh pake celana jeans, baju bebas.
Saya : *kok jadi marah ke saya bu -__-‘* Hehe iya bu, kebetulan kita kan dulu ikatan dinas, jadi pake seragam. Walaupun sekarang udah nggak ikatan dinas, tapi tiap tahunnya orang tua mahasiswa lebih milih pake seragam aja, jadi akhirnya sampe sekarang seragam terus.
Si Anak : *lagi-lagi hanya diam*
Si Ibu : Iya sih, tapi kan tetep aja masa kuliah pake seragam.
Saya : *bahh jangan protes ke saya Bu. Ibu gaul banget deh nggak mau pake seragam, anaknya aja diem tuh Bu* Hehehe mau gimana lagi Bu, awalnya saya juga tersiksa :p lama-lama kebiasaan. Mampir stand IMA yuk Bu! :D
Si Ibu : Yaudah, saya beli.
Saya : #yeaaaahhh! #merasamenang

Dan satu kejadian yang menurut saya menyakitkan di sore hari...
Saya : Permisi Pak, mari mampir ke stand IMA..*omongan saya diputus*
Si Bapak : Maaf, saya datang kesini bukan untuk daftar ulang tapi untuk mengundurkan diri.
Saya : #jleb!
Mungkin anaknya diterima di universitas negeri jadi hari ini mereka mengundurkan diri untuk mengambil lagi sejumlah uang yang telah dibayarkannya. Bye byee.

          Yap begitulah sedikit cerita hari ini. Masih banyak hal berharga lain yang dapat diambil dari pengalaman sendiri maupun teman-teman yang lain pada hari ini. Alhamdulillah hari ini memuaskan. Semoga hari esok lebih baik lagi. Tetap semangat! Long live IMA :D

Rabu, 06 Juli 2011

Bahaya Lirik Lagu

Wooow, tulisannya panjaang, siapa yang mau batal baca? Waaahh jangan dong, insya Allah tulisan ini bermanfaat. Kalo nggak kerasa manfaatnya, boleh jitak penulisnya! Hahaha :D
Oke, kali ini saya bakal ngebahas tentang musik. Lebih tepatnya lagu. Lagu? Ya, lagu. Mungkin setiap hari kita tidak pernah luput dari kegiatan mendengarkan lagu. Bahkan bagi sebagian orang, mendengarkan lagu adalah kegiatan rutin yang tak pernah dilewatkan setiap harinya. Kini mendengarkan lagu bisa dilakukan dimanapun dan pada saat apapun. Kemajuan teknologi sangat memudahkan kita untuk mendengarkan lagu. Lalu, apa masalahnya? Yap, saya bukan mau bicara teknologi. Saya ingin membahas tentang efek lagu pada diri manusia. Wow! Emang ngefek ya? Jelas dooong. Coba-coba, adakah yang abis putus cinta? Atau lagi galau? Atau merasa hidup ini tidak adil? Inilah...inilaaaahhh (apaan -,-) yap, beberapa kondisi dapat dengan mudah terpengaruh oleh LIRIK LAGU. Ada suatu kondisi tertentu pada otak manusia yang membuat dirinya mudah terbius oleh lirik lagu. Pada kondisi inilah yang harus kita waspadai. Pernah nggak sih kita ngerasa “Waahh lagu ini gw banget lah!” hayooo ngacung yang pernaah :p Hmm saya rasa, kebanyakan orang pernah merasakan hal seperti ini. Pernah terpikirkan nggak bahwa anggapan seperti itu adalah bahaya yang akan membuat kita semakin jatuh, semakin terperangkap, dan semakin tertarik oleh arus lagu tersebut. Lo ngomong apa sih, Has? -__-‘
Oke-oke, maksud saya, sebuah lagu itu kan mempunyai beberapa kalimat. Misalkan ada 10 kalimat dalam sebuah lagu. Saat kita bilang “Waahh lagu ini gw banget lah!” apakah iya 10 kalimat itu “Gw banget”? Saya yakin bahwa hanya beberapa kalimat saja yang “Gw banget”. Mungkin ada sekitar 7 dari 10 kalimat yang “Gw banget”. Nah apa bahayanya? Bahayanya ada di 3 kalimat itu! Tiga kalimat itu yang akan membawa kita terseret dalam kondisi yang semakin dalam. Biasanya 3 kalimat ini adalah kalimat hiperbola yang sebenarnya tidak terjadi pada diri kita dan sebelumnya tidak terpikirkan oleh diri kita. Namun sayangnya, kita telah terhipnotis oleh 7 kalimat tadi, sehingga 3 kalimat sisanya ikut terserap dalam diri kita. Tanpa kita sadari kita telah tersugesti  untuk merasakan juga 3 kalimat itu, dan seperti yang kita tau bahwa pengaruh sugesti sangatlah besar. Mari kita ambil contoh beberapa lagu.

Akhir Cerita Cinta – Glenn Fredly
Sandiwarakah selama ini
Setelah sekian lama kita tlah bersama
Inikah akhir cerita cinta
Yang selalu aku banggakan di depan mereka
Entah dimana kusembunyikan rasa malu
Chorus:
Kini harus aku lewati
Sepi hariku tanpa dirimu lagi
Biarkan kini ku berdiri
Melawan waktu tuk melupakanmu
Walau pedih hati namun aku bertahan

Buat yang lagi happy mungkin lagu itu nggak ada efeknya, tapi buat yang abis diputusin? Wow! Dahsyat! Lagu itu jelas akan ngebuat seseorang tersebut semakin berlarut-larut dalam kesedihannya. Dia akan merasa bahwa hari-harinya sungguh sepi karena kini tiada pacar. Padahal kalo dipikir lebih jernih, di rumah kita masih punya keluarga. Di kampus/sekolah kita masih punya banyak temen. Wajar kok sedih karena abis putus, tapi dengan sugesti dari lirik lagu ini, rasa sedihnya pasti bakal lebih lama. Terlebih jika lagu ini didengarkan malam hari, pasti imajinasinya semakin terbang jauh dan kesedihannya pun semakin mendalam.

Kisah Cintaku - Peterpan
Di malam yang sesunyi ini
Aku sendiri tiada yang menemani
Akhirnya kini ku sadari dia telah pergi
Tinggalkan diriku
Adakah semua kan terulang
Kisah cintaku yang seperti dulu
Hanya dirimu yang kucinta dan kukenang
Di dalam hatiku takkan pernah hilang
Bayangan dirimu untuk selamanya
Reff:
Mengapa terjadi kepada dirimu
Aku tak percaya kau telah tiada
Haruskah ku pergi tinggalkan dunia
Agar aku dapat berjumpa denganmu

            Lagu ini bahaya buat orang yang lagi galau stadium akhir karena ditinggal pacarnya (meninggal). Mungkin bagi orang yang putus biasa (bukan karena pasangannya meninggal) nggak akan terusik oleh lagu ini, tapi buat yang lagi sedih banget karena pacarnya meninggal? Apa nggak serem tuh “Aku sendiri tiada yang menemani. Haruskah ku pergi tinggalkan dunia agar aku dapat berjumpa denganmu”? Orang kayak gini udah bukan galau lagi namanya, tapi depresi. Depresi dan bunuh diri adalah sesuatu yang saling berkaitan. Hiii serem.
            Hmm sebenernya masih banyak lagu-lagu lain yang nggak kalah dahsyat efeknya. Saya juga sering menemukan lagu-lagu yang lebih galau dan efeknya lebih membahayakan. Tapi berhubung penulisnya (uhuuukk, baca: saya) lagi nggak galau, jadi nggak inget deh sama lagu-lagu galau :D
            Jadi, memang benar adanya lirik lagu mempunyai efek yang sangat besar. Tetapi bukan berarti saya menyatakan bahwa mendengarkan lagu adalah kegiatan negatif! Tidak! Sama sekali tidak! Saya juga tidak menyalahkan si penyanyi/penulis lagu. Karena memang terkadang lirik lagu dibuat hiperbola supaya lebih menarik perhatian, atau mungkin hanya sekedar mendapat irama lagu yang pas. Saya juga setiap hari mendengarkan lagu dan memang terasa banyak manfaatnya. Hanya saja, jangan terlalu meresapi lirik lagu tersebut, dan segeralah membentengi diri jika kita sudah mulai merasa “Waahh lagu ini gw banget lah!”. Kekuatan sugesti sangat kuat, sangat besar! Bahkan terkadang mengalahkan akal sehat kita. Sedikit melenceng dari lirik lagu, masih ada yang ingat film Mirror yang dibintangi Nirina Zubir? Yap, film itu menunjukkan bahwa betapa besarnya kekuatan sugesti. Nirina Zubir yang memerankan tokoh Kikan mempunyai kekuatan paranormal yang dapat melihat kematian sesorang. Jika bayangan seseorang tidak tampak pada sebuah cermin, itu artinya orang tersebut tidak lama lagi akan meninggal. Sampai pada akhirnya ia pun tidak dapat melihat bayangan dirinya didalam cermin, ia merasa sangat takut dan gelisah. Lalu ia melakukan hal-hal gila seperti melintasi jalan tanpa hati-hati dan menyetir mobil sambil membaca majalah. Sungguh hal yang sangat bodoh menyetir majalah sambil membaca mobil. Eh salah, menyetir mobil sambil membaca majalah. Ia tersugesti bahwa dalam waktu dekat ia akan meninggal sehingga melakukan hal demikian. Padahal justru karena tindakan bodohnya lah yang membuat dirinya  celaka (meninggal). Itulah salah satu contoh bahaya sugesti negatif.
            Kembali ke lirik lagu, pada intinya mendengarkan lagu adalah kegiatan yang selalu dilakukan orang-orang dan mempunyai banyak manfaat. Jangan menjadi parno setelah membaca tulisan ini ya, hehe :D Baik yang lagi bahagia ataupun sedih, jangan terlalu meresapi dan menyugesti diri kita dengan lirik-lirik lagu. Saat mendengarkan lagu, menonton film, membaca puisi, atau apapun, ambil sisi positifnya dan buang sisi negatifnya. Jika ingin menyugesti diri sendiri, sugestilah dengan hal-hal yang positif. Mari hidup sehat dengan hati sehat! Take care :)


Salam hangat,
Hasna Fatharani.

Selasa, 05 Juli 2011

Kau Angin

Karya: Sitok Srengenge

Semula aku sangka kau gelombang
tapi setiap kali aku renangi
Engkau menggasing bagai angin
Peluh membuncah dan ruh dan tubuh gelisah
adalah ibadah bagi Cinta tak berjamah
Di situ, kunikmatkan teduhmu
sesekali sebelum kau berhembus pergi

Aku buru suara seruling di jauhan
yang kutemukan dedahan bergesekan
Aku termangu tertipu gerakmu
sehening batu di kedalaman rinduku

Kini aku tahu, tak perlu memburumu
Engkau hidup di dalam dan di luar diriku
Tak berjarak namun teramat jauh
teramat dekat namun tak tersentuh

Jika benar engkaulah angin itu
semauku akan kuhirup kamu
Dalam jantung yang berdegup
engkau gairah baru bagi hidup
Mengalirlah darah, mengalir
dalam urat nadi Cintaku
karenamu, Kekasihku!

Kamis, 23 Juni 2011

Pengalaman Berbelanja


Disuatu sore, disebuah alf*m*rt..
Waitress: Selamat sore, selamat datang di alf*m*rt :)
Saya: :)
W: Ada yang bisa dibantu?
S: Terima kasih :)
Beberapa menit kemudian..
W: Mari saya bawakan keranjangnya.
S: (tumben amat)
Sesampainya di kasir..
W: Mari saya bawakan belanjaannya ke mobil.
S: Oh, terima kasih (makin bingung)
Sesaat kemudian..
W: Maaf,bisa isi kuisioner sebentar?
S: Ha? Oh iya deh (agak curiga)

Pertanyaan:
1. Apakah pegawai alf*m*rt sudah ramah?
2. Apakah pegawai sudah membantu anda saat berbelanja?
3. Apakah pegawai membantu membawakan belanjaan ke motor/mobil?
Dan masih banyak lagi pertanyaan sejenis.

Terjawab sudah tanda tanya besar dalam hati.

Sabtu, 18 Juni 2011

Kelakuan Mahasiswa


Ada 4 orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun kesiangan. Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.


Mahasiswa A: "Pak, maaf kami telat ikut ujian semester."
Mahasiswa B: "Iya pak, kami berempat naik angkot yang sama dan ban angkotnya meletus."
Mahasiswa C: "Iya, kami kasihan sama supirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru."
Mahasiswa D: "Oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan."

Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan. Keesokan harinya ujian susulan dilaksanakan, tetapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yang berbeda. “Ah, mungkin biar tidak menyontek” pikir para mahasiswa. Ternyata ujiannya hanya ada 2 soal. Dengan ketentuan yang ada, mereka baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama.
Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum-senyum. Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90, keringat dingin pun mulai bercucuran. Di soal kedua tertulis “Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?”

Jumat, 17 Juni 2011

Menulis dan Blog

Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas tentang "Menulis dan Blog". Naaah ini dia pendapat beberapa temen-temen tentang menulis dan blog, nice share :D jangan lupa traktiran ya, namanya udah ngeksis di blog saya lhooo hehehe :D #bercandaaa

ITB, SITH 2010
"Kalo buat aku sih nulis tuh ya numpahin apa yang ada di kepala aja. Blog tuh udah kayak tempat paling indah dan damai di internet deh yang ga perlu mikirin apa kata orang lain. Kita bisa nulis apapun yg kita mau, curhat ato cerita apapun juga ga akan ada yang mempermasalahkan. Menulis juga ngelatih kemampuan berbahasa. Tapi kalo buat aku sih ya ngeluarin pendapat dalam bentuk tulisan. It’s fun :D"

IT Telkom, Teknik Industri 2008

"Menulis itu, menumpahkan ide ke sesuatu yang putih dengan sesuatu yang hitam. Dan blog itu tempat dimana tulisan kita tertumpah dalam imaji digital."





UNPAD, Administrasi Niaga 2008
"Kalo aku ngegunain media menulis di blog atau buku harian, mencurahkan sisi lain dari diri aku, tentang apapun. Sekarang sih nulis masih sekedar curahan hati aja, kebanyakan masih seputar percintaan sendiri. Blog baru ini niatnya menulis bukan tentang diri sendiri, tapi lebih ke pandangan terhadap dunia sekarang. Menulis itu media yang tak terbatas."



Universitas Brawijaya, Manajemen 2010


"Menurut aku menulis itu kayak rambut, yang harus di rawat dan di hias. Dan plagiat kayak kutu yang harus di basmi hehehe"

IT Telkom, Teknik Industri 2009
"Menurut saya menulis itu merupakan sebuah kejujuran yang terungkap dalam susunan huruf menjadi kata, lalu kata menjadi kalimat2 penuh makna yang sedikit banyak mencerminkan diri si penulis. Dan tulisan pun bisa memberi sejuta persepsi bagi pembacanya. Menulis juga menurut saya sebagai ajang aktualisasi diri, membuat diri senyaman mungkin dan seperti tadi, kejujuran diri. Lalu blog? Blog menurut saya merupakan sarana dan wadah, yang dalam konteks ini yaitu tulisan. Sarana yang bagus. Dan dari kita untuk memanfaatkannya seperti apa. Apakah untuk kalangan pribadi sendiri atau dibaca bersama dan membagi yang pantas dibagi."

ITB, FTMD 2010
"Menulis itu mengungkapkan pikiran/isi hati ke dalam tulisan. Tujuannya bisa iseng, memberi info, atau curhat. Asalkan menulis jangan dijadikan ajang curhat berlebihan atau ngejelekin pihak tertentu. Sekarang kan banyak yang galau di dunia maya, menurut aku mereka lemah mentalnya dan mengekspos kelemahannya ke banyak orang. Okelah gpp mereka sedih atau galau, tapi apakah ga cukup cerita ke temen yang dipercaya lewat chat/sms?"

ITHB, Teknik Industri 2010
"Menurut aku blog itu media penyampaian yang isinya bisa tulisan sendiri, kayak koleksi2 tulisan yanƍ dia buat atau bisa juga buat artikel2 dari berbagai sumber. Kalo menulis, mencurahkan apa yang ada dalam pikiran, hati ke dalam suatu bentuk tulisan. Kalo ada orang yang curhat berlebihan, mungkin maksudnya orang yƍ kayak gitu sama kayak cari perhatian dari orang2 di dunia maya. Dia jenuh mungkin curhat langsung gitu, jadi dia bikin tulisan di blog, nanti kan orang liat tuh, jadi di komen, hahaha"


Itu tadi pendapat beberapa temen-temen, kalo menurut kamu gimana? Ada yang beda? Ayo kita share :D
Buat temen-temen yang mau share tentang tema ini atau tema apapun boleh aja, nanti ide/pendapatnya bisa ditampung untuk akhirnya di post di blog ini, mari menulis, ukirlah sejarah dengan tulisanmu :)

Selasa, 17 Mei 2011

Cerita dibalik Rekruitasi IMAscITTELKOM


Berawal dari seminar  “Bisnis Tanpa Otak Kiri”, saya yang suka dunia entrepreneur sejak kelas 3 SMA semakin tergila-gila dan langsung mikir “saya juga harus bisa jadi entrepreneur muda yg sukses! Dan saya bakal join IMAscITTELKOM” dan dibelakang acara itu saya langsung menghampiri seseorang berbaju IMA, “kak, kalo pendaftaran jadi anggota IMA kapan ya?”, “oh masih nanti, ikuti acara-acara kita dulu aja ya”, dari saat itu saya berjanji akan masuk IMA.
Hampir setahun berlalu sejak seminar itu, disuatu malam saya sedang ber-facebook-ria, tiba-tiba saya melihat ada poster bertuliskan “OPEN MIND IMA 27-29 APRIL”. Waaah seneng banget, harus dateng.  Saya sempat datang di hari kedua, yg membahas tentang TELCOMARKETING. Disana juga dibahas beberapa hal mengenai IMAscITTELKOM dan diakhir acara membahas tentang rekruitasi IMA. Wow! Dengan semangat 45 bergelora (hahaha), saya mempersiapkan diri untuk daftar IMA. Membuat CV kreatif, menyiapkan foto bebas ukuran 4R, dan tidak lupa pemilihan divisi yang diinginkan. Saya memilih divisi Event and Entrepreneur dan divisi Public Relation. Dan akhirnyaaa, jrengjreeeeeng..... jadilah CV saya yang entah kreatif/aneh/narsis, hahaha.
Acara pertama adalah technical meeting di student hall. Saya cukup takjub dan was-was karena yang daftar IMA banyak bangeeet, 137 orang, agak lemes, tapi harus tetep semangat! Kan pepatah juga bilang “nggak ada kebahagiaan yang didapat tanpa perjuangan”, oke lah, ini janji saya diawal kuliah, saya harus ikut IMA, lanjutkan perjuangan!
Rekruitasi tahap 1 akan dimulai, pada tahap ini kita disuruh bikin program kerja bareng temen-temen sekelompok yang udah ditentuin sama panitia. Waktu itu saya sekelompok sama Woro, Chella, kak Savira, dan Kania. Disela-sela kesibukan kami berlima (haha gaya banget), kami berkumpul untuk membuat proker IMA yang berhubungan dengan divisi Event and Entrepreneur. Ba bi bi ba bi bu, akhirnya proker kami selesai. Keesokan harinya, presentasi proker dimulai. Sebelum presentasi saya berusaha senyum dan ketawa-ketawa sendiri supaya pas presentasi gak tegang, hahaha. Pukul 19.30 masuk ke ruang seminar 2. Presentasi pun dimulai. Alhamdulillah presentasi pertama berjalan cukup lancar walaupun proker kami mendapat beberapa kritik karena terlalu banyak kegiatan kunjungan, kunjungan, dan kunjungan, kayak anggota DPR aja katanya. Nggak mau kalah didebat tim penilai, kita mengeluarkan segudang jawaban dan alasan :p
Lanjut ke rekruitasi tahap 2. Pada tahap ini kita disuruh story telling marketing, individu! Di ruang seminar 1  saya cerita-cerita aja ilmu dan hal-hal yang berhubungan dengan marketing yang saya tau. Seadanya. Bener-bener seadanya sepengetahuan dan sepengalaman saya.
Nah rekruitasi tahap 3 nih yang agak lebih berat dari tahap-tahap sebelumnya, kami disuruh bikin bussiness plan. Wow! Kayaknya seru! Saya langsung menghubungi temen-temen sekelompok saya, ada Chella, Syarifa, Farid, dan Fikri. Sayangnya nomor hp Syarifa tidak tercantum di mading IMA, dan setelah saya tanya ke CP IMA, beliau memang tidak menyantumkan nomor hp di CVnya. Setelah saya sms mereka, mereka mulai membalas, dan ternyata Chella dan Fikri menyatakan mundur karena terlanjur tidak ikut rekruitasi tahap 2. Aaaaa apakah yang bernama Farid itu akan menyatakan mundur juga? Maju lah plis, agak serem kalo sendiri. Dan untungnyaaa, yang bernama Farid itu maju! Alhamdulillah ada temen, walaupun hanya berdua. Mulailah kita janjian buat ngerjain bussiness plan. Agak galau waktu itu, untuk Rabu jam 5 sore saya ada 2 deadline, pertama ngumpulin proposal lomba CHRONICS UGM 2011, kedua ngumpulin bussiness plan IMA. Semuanya harus dikerjain bersamaan. Masih dengan semangat 45 bergelora, akhirnya saya berhasil menyelesaikannya, Alhamdulillaaaah...
Rabu, 11 Mei 2011, jam 17.00 saya mengumpulkan bussiness plan didepan mading IMA. Agak kaget karena bussiness plan temen-temen yang lain dikemas dengan menarik, oh tidaaak!! Ada yang unyu-unyu pake kertas warna, ada yang dibikin kayak buku menu, sedangkan kelompok kami? Hanya diketik dan di print biasa, bahkan di jilid pun tidak! Agak panik sebentar, tapi setelah dipikir, biarin deh yang penting isinya kan keren dan berkualitas (pede). Keesokan harinya kami berdua janjian lagi buat bikin slide presentasi dan pembagian jatah presentasi. Seperti kata @presentonomics, salah satu kesalahan dalam membuat slide presentasi adalah terlalu banyak tulisan, dan dengan modal nekat, kami melakukan itu, slide presentasi kami hanya Judul dan Sub Judul, bener-bener nggak ada isinya sama sekali! Kami berdoa semoga saat presentasi nggak lupa dengan apa yang mau disampaikan, amiin...
Hari yang ditunggu pun datang, malam itu kami presentasi di ruang seminar 1. Santai, semangat, pasti bisa! Yakinlah kami yang terkeren! (pede) hahaha. Presentasi malam itu cukup lancar, hanya saja lebih dari 10 menit karena bussiness plan kami ada 11 halaman. Seusai presentasi, masuklah dalam sesi tanya jawab + kritik. Pertama kali yang diucapkan tim penilai adalah “bussiness plan kalian bagus, menarik, saya suka! Tapi, ini kok tampilannya kurang menarik ya, cuma di streples” oooh tidaaak, ternyata itu juga dikomentari x_x tapi kami berusaha tetap pede dengan isinya. Alhamdulillah 5 dari 6 tim penilai menyatakan bahwa bussiness plan kami bagus dan menarik. Kami bersyukur tapi tetap tidak boleh sombong dan kelewat seneng. Beberapa tim penilai menyampaikan berbagai pertanyaan. Rata-rata pertanyaan yang disampaikan sudah kami persiapkan jawabannya sebelum kami presentasi. Namun tiba-tiba seorang tim penilai berkata “Okelah kata temen-temen saya disini, BP kalian bagus, tapi menurut saya biasa aja. Kalo saya jadi investor, keuntungan apa yang bakal saya dapet?” ooo kaget juga mendapat pertanyaan/kritikan seperti itu, tapi santai lah, namanya juga lagi ikut ‘pertandingan’, pasti ada kritik, saran, dan pertanyaan :D kami berusaha menjawab sesuai analisa yang terlintas di otak pada saat itu. Dan akhirnya kami berhasil melewati rekruitasi tahap 3.
Rekruitasi tahap 4 mungkin bisa dibilang cukup santai, karena pada tahap ini kami hanya akan diwawancara. Tapi walaupun demikian, saya berusaha mempersiapkan diri saya agar bisa optimal dan nggak tegang saat wawancara. Minggu, 15 Mei 2011 jam 13.30 saya masuk ke ruang seminar 1. Dan taukah kalian? Saya diwawancara sama kakak yang waktu tahap 3 bilang “Okelah kata temen-temen saya disini, BP kalian bagus, tapi menurut saya biasa aja. Kalo saya jadi investor, keuntungan apa yang bakal saya dapet?”, sempet takut nih, jangan-jangan kakaknya galak, langsung agak cemas. Ternyata paradigma itu langsung runtuh, ternyata kakaknya gak galak sama sekali (kayaknya). Jadi saya bisa agak tenang melewati wawancara itu. Beberapa pertanyaan dilontarkan dan saya menjawabnya. Setelah 20 menit di ruang ‘panas’, akhirnya usai juga. Dan itu artinya, seluruh tahapan rekruitasi telah saya lewati, Alhamdulillah... sekarang tinggal menunggu hasilnya, apapun itu hasilnya, saya yakin itulah yang terbaik. Kayak kata pepatah “Ingat 3B. Berusaha, Berdoa, dan Bertawakal”.
Lega rasanya telah melewati rekruitasi IMA, pulang ke rumah deh. Malamnya, sekitar pukul 23.00 saya tidur. Saat saya tidur, di mimpi itu sudah keluar pengumuman IMA, dan saya lolos IMA! Yuhuuuu....girang banget, eh eh tiba-tiba terdengar alarm dari hp saya, aaahh ternyata hanya mimpi. Saya langsung buka twitter, ternyata memang belum ada pengumuman IMA. Haduuh andai aja kenyataan. Akhirnya saya lanjut belajar teprob karena siang itu akan ada kuis (HARPITNAS malah KUIS). Sekitar jam 9, saya nyalain laptop karena agak bosen teprob, “online dulu aaah, bentar deh” buka facebook, buka twitter. Dan alangkah kagetnya saya, di twitter sudah ada pengumuman siapa-siapa saja yang lolos IMA! Cenat cenut saya, deg-degan luar biasa, buka-tutup mata ngeliat timeline @IMAscITTELKOM. Waktu saya buka twitter, baru 3 orang yang disebutin lolos IMA. Tiap nyebutin 1 orang, tenggang waktunya lama, makin cenat cenut saya. Setelah nyebutin 6 nama, tiba-tiba berhenti, kayaknya adminnya lagi bales-balesin mention yang masuk dulu, trus sengaja dilama-lamain biar agak seru kali ya. Makin tegang, teprob di otak rasanya muter-muter. Mata terus mantengin TL IMA. Dan tiba-tibaaaa.... jrengjrengjreeeeeng “Hasna Fatharani #LongLiveIMA”

Alhamdulillaaaaaah, tiada kata selain alhamdulillah. Seneng, girang, pengen guling-guling, pengen lari ke rektorat trus teriak “Alhamdulillaaaaaaah” hahahah lebay. Serius, seneng banget, sujud syukur, semoga saya bisa menjalankan amanah ini dengan baik. Terima kasih buat semuanya yang udah mensupport saya. Terima kasih juga buat Woro, Chella, kak Savira, Kania, dan Kak Farid atas kerjasamanya di rekruitasi tahap 1 dan 3. Oiya, selamat juga buat kak Farid yang juga lolos IMA. Buat temen-temen yang lain, tetep semangat, yakinlah ini yang terbaik, tetap belajar, semangat!
Semoga di IMAscITTELKOM ini wawasan saya betambah, teman bertambah, dan link semakin kuat. Dengan ini juga saya harus semakin bijaksana dalam membagi waktu untuk semua kegiatan-kegiatan saya. Terima kasih buat tim penilai yang sudah mempercayakan tanggung jawab ini kepada saya, insya Allah saya akan menjalankan amanah ini dan membuat IMAscITTELKOM semakin jaya! Long Live IMA :)